Senin, 13 Agustus 2012

PULAU SALANDO

Pulau salando atau yang oleh masyarakat setempat dikenal dengan Pulau Lampu, merupakan pulau yang sangat kecil dan terletak di Laut Sulawesi. Berjarak 1, 18 Mil Laut atau sekitar 2, 13 Kilometer pulau terdepan ini berbatasan langsung dengan Malaysia dan Filipina. Pulau ini didiami oleh 3 orang pegawai penjaga lampu mercusuar dan 4 orang anggota keluarga mereka. Secara administrasi, Pulau Salando termasuk kedalam wilayah Desa Kapas, Kecamatan Dako Pamean, Kabupaten Tolitoli, Provinsi Sulawesi Tengah dengan luas wilayah 0,3 Km2. Kondisi Geografis Secara geografis, pulau ini teletak pada titik koordinat 01o 20’ 16” LU dan 120o 47’ 31” BT. Di Pulau Salando ini terdapat Titik Dasar No. TD 044 dan Titik Referensi No. TR 044. Pulau ini terletak di sebelah Utara Daratan utama Sulawesi dan berada di perairan Laut Sulawesi dengan batas wilayah sebelah Utara dengan Laut Sulawesi (batas wilayah Negara Malaysia), sebelah Timur dengan Pulau Dolangan dan dipisahkan oleh Selat Kapas, sebelah Selatan berbatasan dengan daratan utama Sulawesi (Desa Kapas, Kecamatan Dako Pemean) dan di sebelah Barat berbatasan dengan Laut Sulawesi. Topografi dan Fisiografi Pulau Salando adalah pulau tak berpenghuni. Bermaterialkan batu dan karang, pulau ini mempunyai topografi berbukit dengan banyak vegetasi yang tumbuh diatasnya. Meskipun tidak berpenghuni, pulau ini memiliki menara mercusuar. Keberadaannya membantu navigasi pelayaran kapal maupun perahu yang melintas di perairan pulau ini. Tak heran penduduk sekitar menyebut pulau ini Pulau Lampu. Pulau Salando memiliki morfologi berupa perbuktian curam dengan tingkat kemiringan diatas 30. Pulau ini sepintas merupakan onggokan gunung batu besar dengan ketinggian hingga mencapai 50 meter dari permukaan laut. Tipe pantai di sekeliling Pulau Salando adalah tipe pantai berbatu atau rock coast yang terbentuk dari batuan yang memiliki resistensi tinggi yaitu berupa batuan granit. Pantai ini dicirikan oleh garis pantai yang dibatasi oleh batuan yang curam sampai sangat curam. Bantuan penyusun pulau ini berupa bantuan granit memiliki warna segar abu-abu kehijauan, warna lapuk kecoklatan, keras hingga sangat keras, telah mengalami pengkekaran yang terisi oleh mineral kalsit dan kuarsa. Pada sisi selatan pulau, hasil pelapukan batuan ini menghasilkan pantai berpasir kasar yang berasal dari mineral kuarsa yang dikandungnya. Salando dalam bahasa Tolitoli berarti cerdik. Entah darimana penyebutan makna pulau ini bermula. Penduduk sekitarnya hanya bisa mengartikan namanya saja. Salando mempunyai luas hanya sekitar 0,3 Kilometer persegi. Pesisirnya berupa batuan dan tebing karang dengan ketinggian mencapai 70 meter. Pulau Salando mempuanyai potensi pariwisata bawah laut. Hal ini terlihat dari banyaknya jenis terumbu karang yang tumbuh di sekitar perairannya. Selain pemandangan pulau pulau bergunung dan meti serta gosong pasir yang memanjang. Aksesibilitas Untuk mencapai Pulau Salando, awal perjalanan dapat dimulai dari Kota Palu. Jalur darat atau udara dapat ditempuh melalui rute Kota Palu Tolitoli. Jarak tempuh melalui jalur darat sekitar 430 km dengan waktu tempuh 12-13 jam menggunakan travel atau mobil sewaan. Jalur udara dapat digunakan dengan waktu tempuh selama 50 menit dengan menggunakan pesawat perintis dengan jadwal penerbangan setiap hari Selasa dan Kamis. Untuk menuju Pulau Salando, perjalanan darat ditempuh dari Desa Kapas yang merupakan desa terdekat untuk menjangkau pulau ini. Desa Kapas, kecamatan Dako Pamean berjarak 60 km dari Kota Tolitoli dan dapat ditempuh melalui jalur darat selama + 90 menit. Selanjutnya dari Desa Kapas, jalur laut merupakan pilihan dengan waktu tempuh 30 menit menggunakan perahu nelayan pemancing ikan dengan kapasitas mesin 5,5 PK.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar