Selasa, 04 September 2012

Taman Hutan Raya Palu (Paboya)



Taman Hutan Raya Palu secara administratif pemerintahan, terletak di desa Paboya, desa Pombewe dan desa Ngatabaru, Kec. Palu Timur Dan Kec. Sigi Biromaru, Kabupaten Donggala, ± 10-15 km sebelah timur kota Palu.


Status dan Luas

Berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan No: 461/Kpts-11/1995, pada tanggal 4 September 1995 kawasan ini ditetapkan sebagai kawasan Taman Hutan Raya Palu (TAHURA) dengan luas 8.100 Ha, yang berfungsi sebagai sarana penelitian, pendidikan dan pelatihan, penyuluhan generasi muda dan pariwisata.

Sejarah Kawasan

Sejarah pembentukan Taman Hutan Raya diawali dengan perubahan fungsi dari cagar alam Paboya seluas 1000 Ha, hutan Lindung Paneki seluas 7000 Ha dan lokasi Pekan Penghijauan (PPN XXX) tahun 1990 seluas 100 Ha. Ketiga kawasan ini selain saling berdekatan serta perpotensi tinggi yaitu potensi flora dan fauna serta sebagai pengatur tata air (Hidro orologi) maka diresmikanlah gabungan ketiga kawasan tersebut sebagai TAHURA Palu.

lklim dan Topografi

Menurut Schmidt dan Ferguson tipe iklim dikawasan ini adalah tipe E (sangat kering). Topografi berbukit-bukit dengan ketinggian bervariasi antara 50-250 m dari permukaan laut.

Potensi Sumber Daya Alam

Sebagai kawasan taman hutan raya yang berfungsi sebagai tempat pendidikan / pelathan, kegiatan penelitian dan pariwisata serta berfungsi sebagai pengatur tata air maka potensi ekosistern yang dimiliki merupakan ekosistem khas daerah kering dengan banyaknya tumbuhan/vegetasi khas daerah kering yang banyak tumbuh dikawasan tersebut.
Flora
Ekosistem daerah kering yang unik yang didominasi oleh tumbuhan Cendana (Santalum album), Akasia (Acacia decurens) serta rumput-rumputan dan belukar yang terpencar-pencar dan sangat luas. Diwilayah Paboya hutannya sebagian besar telah mengalami kerusakan tidak mencerminkan sesuatu hutan alam yang utuh. Beberapa anggrek tanah (Calanthe sp., Arundina bambusa, Spathoglottis sp.) juga banyak dijumpai. Didaerah hutan lindung Paneki ditemukan pohon-pohon jenis Andolla (Anthocephalus sp.), Bintangur (Callopyyllum sp.), Jelata (Dyera lowil) dan Rau (Drancontomelon mangiferum) serta Ficus sp. Dilokasi PPN XXX pohon-pohon tumbuh merupakan hasil penanaman kembali seperti: Angsana (Pterocarpus indicus), Johar (Cassla slamea), Kayu hitam (Diospyros celebica).
Fauna
Pada kawasan Tahura Palu, satwa yang banyak ditemui adalah jenis-jenis burung antara lain: Kakatua putih jambul kuning (Cacatua sulphlirea), Tekukur (Geopelia sp), Elang coklat (Elanushypolaneus), Biawak (Varanus,sp.).
Fenomena Alam
Gejala alam dan keindahan alam yang dimiliki Taman Hutan Raya Palu antara lain berupa panorama alam lembah Palu, pantai Teluk Palu yang dinikmati dari bukit-bukit diwilayah Paboya dan desa Ngatabaru (lokasi PPN XXX). Beberapa sungai dangkal seperti sungai Paboya, sungai Paneki dengan air yang jernih menambah keindahan alam Tahura ini.

Kegiatan yang ditawarkan:
Penelitian, Obyek penelitian yang ditawarkan di Tahura ini seperti penelitian biologi, ekologi, geologi maupun sosial budaya masyarakat sekitarnya.
Pendidikan, Pendidikan dapat dilakukan dikawasan ini terutama dilokasi desa Paneki dengan tersedianya gedung sebagai sarana pendidikan juga asrama bagi peserta didik dilokasi PPN XXX dapat pula dilakukan hal yang sama dengan sarana telah tersedia baik.
Berkemah, Tempat-tempat berkemah seperti di Paneki (lokasi pendidikan pramuka) juga di desa Ngatabaru (Jokasi PPN XXX) dapat dimanfaatkan.
Rekreasi dan Wisata Alam, Kegiatan yang dapat dilakukan antara lain: berjalan kaki sambil menikmati keindahan alam kota Palu dari G. Paboya atau dari lokasi PPN XXX.

Sarana Kemudahan dan Pelayanan
Sarana Informasi dan Akomodasi, Untuk memperoleh gambaran yang tepat dan penjelasan tentang Taman Hutan Raya dapat menghubungi Kantor Balai KSDA VI, Jl. Prof. Moh. Yamin No. 19 Palu. Sarana akomodasi didalam wilayah Tahura tersedia baik untuk peneliti maupun pengunjung lain. Sarana ini terletak di desa Ngatabaru dan di desa Paneki. Pengaturan penggunaan sarana akomodasi ini dapat diperoleh pada Kantor BKSDA VI.
Pelayanan, Pengunjung Tahura Palu dapat disertai pemandu wisata alam atau pembawa barang dan perlu membawa pembantu penyiapan makanan (tukang masak) selama tinggal dikawasan ini dengan pengaturan dari pihak BKSDA VI.

Bagaimana Menuju Taman Hutan Raya Palu

Terdapat tiga pintu masuk Tahura ini, ketiga pintu itu adalah dari desa Paboya (± 9 km kesebelah timur Palu), dari desa Paneki (± 10 km ke selatan kota Palu) dan desa Ngatabaru (± 15 km dan kota Palu).

Pencapaian pintu masuk tersebut sebagai berikut:
Palu – Paboya (± 9 km) dapat ditempuh dengan kendaraan beroda dua atau beroda empat dilanjutkan dengan jalan kaki dari kampung Paboya ± 1 km. Lama perjalanan ± 30 menit.
Palu – Paneki (± 10 km) ditempuh dengan roda dua atau roda empat dari Palu ke desa Paneki memerlukan waktu ± 30 menit.
Palu – Ngatabaru (t 15 km) ditempuh dengan kendaraan roda dua atau roda empat, melalui desa Petobo dan Ngatabaru memerlukan waktu ± 30 menit.

Perjalanan melalui ketiga daerah tersebut dapat ditempuh dengan menyewa kendaraan umum atau taxi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar