Senin, 17 September 2012

Konservasi Kerang Raksasa di Taman Laut Toli Toli


Taman Laut Toli Toli adalah sebuah kawasan konservasi yang sedang dibangun oleh sekelompok relawan di sebuah desa kecil Toli-Toli, Kecamatan Lalonggasumeeto, Kabupaten Konawe, Kendari, Sulawesi Tenggara.

Kegiatan para relawan ini adalah merencanakan pembuatan taman laut karena kepedulian mereka terhadap kelangsungan hidup biota laut, terutama Kima si Kerang Raksasa (Tridacna), dimulai pada Oktober 2009, mereka membentuk tim kecil untuk memulai mewujudkan gagasan tersebut. Dengan menggunakan biaya pribadi dan sumbangan dari beberapa teman dan keluarga, dan dengan peralatan seadanya, mereka mulai melakukan konservasi (survei, menyelam, mentransfer, pemukiman dan pemeliharaan).

Siang dan malam tim konservasi mulai mencari daerah yang sebelumnya merupakan habitat alami dari berbagai biota laut, dimulai dengan mengumpulkan kerang berbagai spesies. Demikian juga dengan tanaman laut, terumbu karang dan berbagai spesis hewan laut lainnya seperti bintang laut, teripang, ikan hias, lobster dan biota laut


Akhirnya pada hari Jumat 1 Januari, 2010, pukul 17:00, mereka mulai menempatkan 5 Kima raksasa pertama di taman laut dan sampai saat ini telah mengumpulkan dan melindungi sebanyak 8.150 Kima (kerang raksasa) dari berbagai spesies, diantaranya terdapat sebanyak 73 Kima raksasa yang memiliki ukuran lebih dari 75 cm. Langkah selanjutnya adalah survei untuk menentukan lokasi untuk taman laut yang ditentukan dari tebing laut Batu Gong sampai semenanjung Toronipa, dengan lokasi utamanya di daerah Nii – desa Tanasa dan desa Toli-Toli.


View khatulistiwa.info in a larger map
Di antara semua jenis kerang, kima adalah salah satu kerang dengan bentuk dan ciri yang paling unik. Ukuran cangkangnya sangat besar dan berat, sehingga disebut kerang raksasa (giant clam). Mantelnya yang memiliki sistem sirkulasi khusus, menjadi tempat tinggal bagi zooxanthellae, makhluk aneh separuh hewan dan separuh tumbuhan yang berbulu cambuk dari marga Symbidinium. Makhluk bersel tunggal ini, mampu menghasilkan makanannya sendiri, melalui proses fotosintesis dengan memanfaatkan karbondioksida, fosfat dan nitrat yang berasal dari sisa metabolisme kima.lainnya.


Dari data yang dimiliki bahwa di Indonesia ada beberapa Kima raksasa dengan ukuran sebesar 1,8 meter (1 kerang raksasa) di kawasan Teluk Cendrawasih, Papua dan Kima raksasa berukuran sekitar 2 meter (1 kerang raksasa dan ukuran yang tepat tidak diketahui) berada di Wakatobi Marine Park, juga masih provinsi Sulawesi Tenggara, dan ukuran lainnya adalah 1,5 meter (3 kima raksasa) berada di Taman Laut Bunaken, Manado, Sulawesi Utara. Semua ini kerang raksasa dari Indonesia Timur. Dan jika kegiatan ini terlaksana dengan baik, maka taman laut ini akan menjadi taman kerang laut pertama di Indonesia yang terintegrasi dengan berbagai biota laut lainnya.


Kami berharap dari taman laut ini bisa menjadi tempat wisata alam (wisata bahari) dan bisa menjadi obyek wisata untuk menyelam, Balai Konservasi untuk berbagai biota laut, serta sebagai tempat pendidikan dan penelitian bagi siswa yang memiliki dampak positif pada peningkatan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat pesisir dan nelayan khususnya di desa kami, akhirnya akan terciptakan kondisi untuk saling mendukung antara alam dan kehidupan manusia yang akan memberikan kesadaran pentingnya melindungi, memelihara dan melestarikan alam, terutama biota laut.

Lokasi taman laut ini terletak jalur pantai, hanya 18 km dari kota Kendari, ibukota provinsi Sulawesi Tenggara. Fasilitas di jalan utama yang dimiliki juga sebagian besar sangat baik, sehingga akses menuju tempat ini menjadi lebih mudah dan terjangkau.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar