Selasa, 18 September 2012

KERAJINAN KAYU HITAM

Bagi Anda penggemar barang-barang kerajinan kayu yang khas dan unik, datanglah ke Kota Palu. Ibukota Provinsi Sulawesi Tengah ini dikenal sebagai salah satu sentra kerajinan tangan berbahan baku kayu hitam. Kayu jenis ini termasuk ke dalam suku eboni-ebonian dengan nama ilmiah Diospyros celebica. Nama celebica diturunkan dari kata “celebes” yang merujuk pada penyebutan Pulau Sulawesi yang berarti kayu hitam merupakan tumbuhan endemik dari Pulau Sulawesi.

Kayu hitam banyak tumbuh di daerah perbukitan Sulawesi Tengah dan Sulawesi Utara, di hutan primer, tanah liat, pasir, atau tanah berbatu yang memiliki drainase baik. Biasanya persebaran kayu hitam berada pada ketinggian 700 meter di atas permukaan laut. Kawasan hutan kayu hitam di Sulawesi paling banyak terdapat di Kabupaten Donggala dengan luas ± 150.000 ha dan di Kabupaten Poso dengan luas ± 50.000 ha.

Hingga saat ini, puluhan pengrajin di Kota Palu memanfaatkan kayu hitam untuk membuat berbagai barang kerajinan, seperti mebel, patung, alat musik, tongkat, kotak perhiasan, dan aneka suvenir menarik lainnya. Produk kerajinan kayu hitam tidak hanya diminati oleh warga Kota Palu dan sekitarnya, tetapi juga para wisatawan lokal maupun mancanegara. Para wisatawan kebanyakan membeli suvenir sebagai oleh-oleh atau cinderamata.

Tingginya minat pasar membuat kerajinan dari kayu hitam akhirnya dipasarkan tak hanya di Kota Palu semata, melainkan juga merambah ke berbagai kota besar lain, seperti Makassar dan Bali. Bahkan sejak abad ke-18 kayu hitam telah diekspor ke luar negeri, terutama ke Jepang dan Taiwan, serta pasaran lain di Eropa dan Amerika Serikat. Di pasaran internasional, kayu hitam dikenal dengan nama Macassar ebony, Coromandel ebony, streaked ebony, atau Black ebony. Sedangkan di Indonesia, nama lain dari kayu hitam adalah , lotong toetandu, maitong, dan sora.

B. Keistimewaan

Produk kerajinan kayu hitam di Kota Palu termasuk salah satu yang tergolong mewah karena memerlukan bahan baku yang berkualitas. Kualitas kayu hitam dikenal karena memiliki beberapa keunggulan, antara lain tekstur yang halus dan merata, warna hitam yang khas dan unik, serta memiliki serat dan corak alur yang indah dan beragam. Selain itu, tekstur kayu ini lebih keras keras daripada kayu besi sehingga mudah dibentuk menjadi barang-barang kerajinan.

Berbagai keunggulan tersebut membuat harga jual kayu hitam melambung tinggi. Di pasaran, harga bahan baku kayu hitam mencapai Rp. 40 - 50 juta per m3. Selain bahan baku yang berkualitas, para pengrajin di Kota Palu juga dikenal memiliki keterampilan yang baik dengan dukungan teknologi yang memadai sehingga tak mengherankan jika produk yang dihasilkan pun sangat memuaskan. 

Kualitas produk yang memuaskan semakin lengkap ketika Anda mengetahui bahwa jenis kerajinan yang tersedia sangat beragam dengan harga terjangkau. Di sana Anda dapat memilih beragam kerajinan mebel dan furnitur, seperti meja dan kursi dengan beragam bentuk. Menurut para pengrajin, memiliki barang kerajinan mebel dan furnitur mewah ini dapat menambah kesan ekslusif  dan menaikkan status sosial Anda.

Selain kerajinan mebel dan furnitur, Anda juga dapat memilih berbagai jenis suvenir dan miniatur kayu hitam, seperti kotak perhiasan yang eksotik, papan nama gantung dan papan nama meja yang disertai dengan nama Anda, tempat lilin, jam, hiasan dinding dengan ukiran kaligrafi, bingkai foto, tongkat, tasbih, miniatur kapal pinisi, motor harley, dan tempat pulpen. Miniatur tersebut dapat Anda simpan di atas meja kerja sehingga tampak lebih indah dan elegan. Bagi kaum wanita yang suka mengoleksi tas, Anda dapat memperoleh tas yang dikombinasikan dengan gantungan tas dari bahan kuningan yang berwarna kuning keemasan sehingga tampak mewah dan ekslusif.

1 komentar: