Luwuk terletak di ujung peninsula dari provinsi Sulawesi Tengah merupakan ibukota dari kabupaten Kepulauan Banggai. Kota yang diapit oleh pantai dan perbukitan ini sangat indah dengan pantainya yang jernih dan tak berombak karena di kelilingi oleh kepulauan Banggai. Kota dengan populasi yang tidak terlalu padat ini dihuni berbagai suku yang datang dari berbagai daerah seperti Bugis, Padang dan warga keturunan Tionghoa yang banyak berprofesi sebagai pedagang. Penduduk asli daerah sekitar adalah suku Ta. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia dengan dialek Bugis campur.
Luwuk dapat ditempuh dengan melalui jalan darat dari ibukota provinsi Sulawesi Tengah Palu melalui jalur Poso, Tentena, Morowali, Pagimana dan Luwuk. Sepanjang perjalanan anda akan melalui tempat tempat yang indah yang belum banyak dikenal seperti lokasi penyelaman di Pulau Tikus dan Tanjung api.
Melalui udara dapat di tempuh dari Manado atau Palu dengan Merpati CN 235 yang ditempuh sekitar lebih kurang dua jam. Atau yang saya gunakan adalah melalui Makassar, pesawat boeing yang berani mendarat di luwuk untuk saat ini hanyalah dari Batavia Airlines sekitar 1 jam perjalanan, Anda akan mendarat di pelabuhan udara Bubung, Luwuk. Bandara yang terletak tiga kilometer di luar kota Luwuk. Dari bandara dapat menggunakan taxi atau angkutan desa menuju Luwuk.
Beberapa penginapan yang berada di kota Luwuk, seperti Hotel Igora, Ramayana, Dynasti dan Hotel Rosalina dengan fasilitas yang lumayan bagus. Ramayana dan Rosalina terletak di pinggir pantai sedangkan Dynasti berada didekat pusat pertokoan. Yang saya gunakan pada saat itu adalah hotel igora, Sedangkan Maleo Cottage dibuat untuk mengakomodir keperluan para wisatawan yang ingin berkunjung ke Luwuk dan daerah sekitarnya, kebanyakan turis mancanegara yang datang ke Luwuk adalah para penyelam yang mengetahui keberadaan beberapa spot lokasi penyelaman yang sangat indah di daerah Luwuk seperti di Tanjung Api. Dengan beberapa spesies ikan endemik daerah Banggai.
Beberapa tempat menarik yang dapat anda kunjungi di kota Luwuk sendiri adalaha Kilo Lima sebuah tempat rekreasi keluarga berupa pantai yang landai. Banyak dikunjungi masyarakat setempat pada hari libur dan hari Raya. Disekitar pantai yang jernih dan tenang ini banyak cafe yang menjual makanan khas penduduk setempat seperti pisang goreng plus dengan sambal gorengnya dan saraba, minuman seperti susu dengan rasa jahe yang kuat. Anda juga dapat mengunjungi air terjun yang terdapat di bukit sekitar kota Luwuk, air terjun Hanga hanga dengan debit air yang tinggi ketika musim hujan dan air yang jernih.
Di Luwuk banyak terdapat restoran ikan bakar dengan ikan segar tangkapan di pulau sekitar. Anda dapat mengunjungi rumah makan Maros, menyediakan ikan bakar dengan sambal dabu-dabu. Jika anda seorang penyuka seafood sejati datanglah ke Luwuk. Ikan Kwe, Kakap Merah, Bobara, Kerapu dan Sotong tersedia segar disini.
Kesan lain yang saya dapat di kota ini adalah keramahan warga Luwuk, tidak lama setelah saya mendarat di bandara, saya dijemput oleh beberapa rekan kerja yang bertugas di Luwuk dan saya langsung merasakan kehangatan sambutan yang sangat luar biasa, tidak seperti biasanya baru kali ini saya datang ke kota yang belum pernah saya datangi sebelumnya namun penuh dengan suasana akrab dan kekeluargaan. Bukan hanya itu, sesampainya di hotel pun para pegawai hotel memberikan sambutan yang sangat baik. Hingga tiba saatnya saya hendak pulang, rekan-rekan di Luwuk pun mengadakan jamuan makan bersama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar