Minggu, 19 Agustus 2012
XPDSI PUNCAK GUNUNG GALANG, SERTA TUGU GUNUNG GALANG ( MAPASIGMA )
Pada hari jum’at tanggal 28 januari 2011, time XPDSI Gng Galang yang dibawah oleh Mapasigma dan SPAT Kab.Tolitoli bersiapa untuk pendakian Gng Galang yang terkenal akan Hutan rimbanya, kaajaibannya dan keindahannya. Time XPDSI Mapasigma pada jam 13.30, berkumpul untuk persiapan peralatan yg akan dibawah untuk mendaki dan pada jam 14.00 semua peralatan dan persiapan lain telah siap bahkan fisik dari para pendaki sudah maksimal 95.%. suatu kegelisahan disetiap pendaki untuk segera meluncur kelokasi pendakian. tak ada pemimpin yang harus berdiri sendiri, kami dari delapan orang bersiap untuk menjadi pemimpin seluruh time XPDSI ini, kami saling bahu membahu,bantu membantu dari segala kemungkinan yang akan menjadi beban dari sesame time. Masuk pada pukul 15.00 kami siap diberangkatkan oleh ketua Mapasigma UMADA yaitu Bang Adam Lamusu. ST, kamipun berangkat dengan menggunakan kedaraan beroda dua(motor), dengan tujuan pertama adalah Selkter (1) satu yang berlokasi diTeluk Bone, di Desa Lakatan, setibanya kita pada desa itu diujung jalan besar kamipun siap melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki yang mulai menantang fisik kami dengan hujan yang cukup deras untuk membuat perjalanan kami penuh dengan tantangan hingga kami harus menemukan selkter satu (1) untuk beristirahat dan bermalam. Selkter satu merupakan lokasi yang tepat berada dikaki Gunung Galang dan kamipun tiba pada selkter satu (1), kamipun beristrahat untuk melanjutkan keEsokan paginya untuk menuju Puncak Gunung Galang. Setelah melakukan istrahat yang penuh, canda tawapun teriring saat malampun tiba dan membawakan kami dalam tidur. pada pukul 6.10, kamipun segera bangun dan bersiap untuk melakukan persiapan selanjutnya pada pukul 6.30, seluruh time makan pagi untuk persiapan pendakian yang cukup jauh dan menantang. Jam 7.00, seluruh time bersiap untuk berangkat kembali melanjutkan perjalanan pendakian menuju puncak Gunung Galang, pada jam 7.10, kamipun melanjutkan perjalanan yang penuh dengan tanjakan yang sangat menguras tenaga kami, perjalanan terus berlanjut hingga kami saling bahu membahu dalam XPDSI ini, semangat kami tak kendur dalam perjalanan pendakian ini dan kami harus tiba pada selkter dua(2). pada pukul jam 9.pagi, dengan tenaga yang penuh dengan semangat kami tetap mendaki dan mendaki satu demi satu Gunung yang menghadang kami, tiba pada jam 8.00 pagi pendakian kamipun mulai terhambat dengan salah satu rekan kami tertinggal begitu jauh dan kamipun harus menunggu dan membantunya untuk pendakian ini, Jein namanya rekan kami yang tertinggal jauh dari kami, tapi dengan penuh semangat dan kerja sama Time yang baik kami saling bantu membantu dalam XPDSI ini, kami semua berharap semoga Allah (tuhan yang esa) memberikan kami selalu kekuatan fisik dan mental untuk pendakian kami ini karna satu tujuan dan niat yang samalah hingga kitapun bersepakat untuk mendaki gunung yang penuh dengan misreterius ini. Hingga mendekati selkter dua kamipun terus bantu membantu dalam pendakian ini dan tiba diselter dua kamipun istrahat selama 3 menit kemudian kita lanjutkan lagi pendakian ini dalam perjalanan menuju selkter tiga kamipun semakin seru ditambanya rekan kami yang bernama Armin sudah tak mampu lagi untuk berjalan mendaki lebih cepat seperti semula dan akhirnya kami mulai terpisa menjadi empat kelompok dan kelompok pertama dipimpin oleh Bang Arum dan Said untuk membuka jalan dan memberi tanda pada setiap perjalanan pendakian yang mereka lewati agar pendaki yang ada dibelakang tetap mengikuti arah yang sama, semua ini Bang Arum dan Said lakukan agar semua Time tak ada yang tersesat, dikelompok dua dipimpin oleh Nasril mussi dan pajrin sikura-kura diantara kelompok satu dan kelompok dua berjarak 40–50 Mtr, sedangkan dikelompok tiga rekan kami sendiri yoghi Mussa berjarak 50-60 Mtr dari kelompok dua dan kelompok tiga yang tertinggal jauh karna kelelahan yang membuat mereka berjalan mendaki dengan pelan, namun semangat mereka tak perlu anda ragukan. Yoghi Mussa adalah penghubung antara kelompok yang didepan dan kelompok yang tertinggal jauh dibelakang selalu memberikan semangat kepada rekan-rekannya yang tertinggal dari kelompok 1 dan 2 dan selalu membantu rekannya untuk yang sudah tak mampu mereka bawah lagi. Kelompok tiga ini dipimpin oleh Bang Armin, Bil-lu dan jein memang semakin melambat dalam pendakian yang amat menantang bagi Time ini. dimana pendakian kami ini penuh dengan Pacet (linta), kabut hitam yang sangat dingin bahkan Lumut disepanjang perjalanan meliputih seluruh Hutan sekitar, yang membuat tenaga kami harus terkuras 27 %. dengan tenaga yang tersisa kamipun terus dan terus berjalan dalam pendakian ini. Semangat dan terus bersemangat inilah yang terdengar selalu dari rekan kami, sungguh XPDSI yang bertantangan. belum jauh rekan kami Armin rubuh namun tak pingsan ia tetap sadar kamipun menjadi bingung dengan keadaan rakan kami terkapar, sementara kami baru dipertengahan Gunung Galang. satu-satunya jalan yang ada dalam benak kami adalah tetap melanjutkan perjalanan pendakian ini walaupun rekan kami harus kami tandu ataupun harus kami pikul secara bergantian apapun caranya, bagaimanapun kita harus mencapai tempat perkemahan untuk beristirahat. Tiga menit berlalu dan rekan kamipun Armin berdiri dan bersemangat untuk kembali melanjutkan pendakian ini, kelompok inipun tertinggal jauh dari rekan yang telah didepan untuk membuka jalan di Hutan Rimba ini, dan akhirnya kamipun mengikuti jejak dan tanda yang dibuat rekan kami yang telah didepan, jarak yang begitu jauh untuk menuju selkter tiga akhirnya kamipun tiba diselkter tiga, disana rekan kami yang lain telah menunggu kami setelah terkumpul, istrahat yang kami butuh tak lebih dari tiga menit, perjalanan kami lanjutkan dengan pendakian-pendakian yang begitu terjal dan penuh dengan linta dan kabut yang membuat kami kedinginan. ………….Semangat-semangat…..ayo jangan menyerah terikan dan spirit dari bang Arum untuk rekan-rekan kami yang lain hingga pada pukul 10.15 kamipun mendekati selkter Empat artinya perjalanan pendakian telah berada dipundak Gunung Galang, belum sampai diselkter empat rekan kami Armin kembali reboh dan kamipun mengatakan pada rekan kami yang lain temukan selkter Empat, kami akan menyusul, akhirnya kamipun terpisah menjadi dua kelompok, rekan lainnya Bang Arum, Nasril Mussi, Pajrin sikura-kura dan Said melanjutkan perjalanan untuk menuju selkter Empat. 2 menit berlalu rekan kami pun kembali berdiri dan siap melanjutkan pendakian ini, akhirnya kamipun tiba diselkter Empat dan beristirahat selama 3 menit lamanya, perjalanan dilanjutkan keselkter berikutnya perjalanan pendakian yang tak akan dilupakan Delapan Orang Time XPDSI. semangat untuk satu tujuan yang sama, bersemangat terus dalam pendakian ini hingga pada pukul 11.45 kami telah melewati hutan-hutan dan pendakian-pendakian yang amat-amat curam dan terjal namun indah, sebentar terhentak atas kebesaran Allah, Tuhan yang maha esa. Yang selalu memberikan dan membuat kekaguman kita terhadap apa yang baru kita pandang, tak ada peristirahatan perjalanan pendakian berlanjut hingga mencapai perjalanan pendakian yang cukup jauh untuk menuju selkter Lima setibanya diselkter Lima kami beristrahat 2 menit lamanya dan perjalananpun kami lanjutkan hingga waktu telah menunjukkan pukul 12.15. terikan kembali untuk membuat semangat para rekan yang telah kelelahan dan bahkan hamper-hampir berhenti melanjutkan perjalanan pendakian ini dimana 2 rekan kami kini mulai kelelahan sekali, betul-betul rekan kami ini sudah tak sanggup untuk melanjutkan pendakian ini. Semangat…….ayo bersemangat kawan capai cita-citamu hingga menemukan puncak dan tugu gunung Galang…..akhirnya dengan tenaga yang bisa dikatakan sudah susah untuk mengangkat kaki untuk perjalanan pendakian, dengan semangat yang masih membuat kuat 2 rekan kami untuk melanjutkan XPDSI ini dan akhirnya walupun berjalan dengan pelan-palan namun kami tetap semangat hingga waktu telah menunjukkan pukul 13.35 kami terus berjalan untuk menuju selkter Enam tempat untuk mendirikan tenda peristirahatan, berjalan terus walaupun rekan kami ketinggalan, namun mereka tetap dengan semangat yang kuat untuk mencapai tujuan mereka walaupun rekan lain telah didepan meninggalkan jauh dari rekan yang ada dibelakang namun rekan kami satu bernama Yoghi Mussa tetap diantara jarak rekan yang didepan dan yang ada dibelakang seruan teriakan petanda selalu dikeluar dari mulut yaghi..sahutan 50…. untuk rekan yang ada dibelakang dan patanda 50 untuk rekan yang ada didepan yang sedang membuka jalan, balasanpun selalu terdengar dengan bunyi sumpritan yang panjang hingga 3 kali berulang, terus dan terus barjalan untuk pendakian ini memasuki pukul 14.00 siang perjalanan pendakian terhenti menunggu rekan lain yang tertinggal sementara empat rekan yang lain beristirahat sahutan kebali dari rekan kami yang bernama Yoghi Mussa 30…balasanpun terdengar dari rekan kami yang telah beristirahat didepan petanda bahwa berkumpul untuk beristihat dan setelah rekan kami yoghi memberikan sahutan kepada rekan yang ada dibelakang balasanpun terjawab 50..dengan semangat rekan yoghi pun turun untuk menjemput bawahan mereka seperti keril-keril dan pilsak mereka agar mereka berjalan lebih cepat lagi setelah berjalan menuju tempat rekan lainnya beristirahat sumpritan berbunyi petanda seberapa jauh kelompok 2 tertinggal yoghi pun menjawab petanda itu 30..rekan yang didepanpun menunggu hingga semuanya terkumpul dan memberikan mereka waktu untuk beristirahat selama 5 menit. Posisi sekarang sudah dekat dengan tempat peristirahatan atau telah sampai pada selkter Enam tempat bermalam. Setelah 5 menit waktu yang diberikan Time pun melanjutkan perjalanan pendakian untuk menuju selter Enam akhirnya memasuki pukul 14.30 siang sebagian rekan kami telah tiba dan yang pertama tiba ditempat Selkter Enam pada pukul 15.00 sore adalah Bang Arum,Nasril Musi, Pajrin sikura-kura dan Said menyusul dibelakang rekan kami Yoghi Mussa yang tetap memberi petunjuk atau petanda bagi rekannya yang tertinggal dibelakang dan selalu membantu dalam meringankan bawahan rekannya yang sudah tak mampu lagi untuk dibawah mereka. Akhirnya teriakan pun terdengar dari rekan yang ada didepan bahwa tempat perkemahan telah ditemukan. selkter Enam, semagat rekan-rekanpun kembali dan terus menuju selkter Enam, setibanya pada selkter Enam rekan lainpun siap untuk mendirikan tenda peristirahatan untuk bermalam hampir semua rekan sibuk mebuat tenda, bivack dan tempat memasak dan hanya satu rekan kami yang betul-betul tak mampu melaksanakan tugasnya yaitu Bang Armin kondisinya cukup membuat dirinya tak sanggup lagi untuk berbuat apa-apa, tapi rekan kami tetap memberinya spirit untuk tetap semangat. Dengan penuh kekompakan untuk membuat tempat peristirahatan kamipun saling gotong royong untuk membuat tenda agar cepat terbuat untuk perlindungan karna hujan dan kondisi kami yang dingin dan sangat melelahkan dikarnakan perjalanan pendakian yang cukup menguras tenaga. Tetap bersemangat kawan………..waktu masih panjang untuk kita menemukan tujan dan niat kita bersama yaitu Tugu sejarah yang ada digunung Galang dikota kita….Tolitoli tercinta……… dan akhirnya kitapun dapat merasakan peristirahatan yang sangat panjang yang dapat memulihkan kembali tenaga kita untuk melanjutkan esok pagi menuju lokasi yang misterius itu. Tiba untuk melaksanakan tugas memasak, Bang Arum yang sebagai senior kami akhirnya membuat api untuk memasak supermie dan ikan kaleng dan Nasril pun membuat air panas untuk kita semua. Canda tawa menjadi keramaian Hutan yang amat dinginnya dengan kabut yang sangat tebal membuat kami makin menggigil. Namun canda tawapun yang membuat kami tetap hangat walaupun dinginnya mencapai 10 derajat selsius, tiba waktu untuk makan semua saling berbagi satu sama lain yang membuat kami menjadi saudara dan tak terlupakan. Malampun tiba kami makin kedinginan namun kami tetap bercanda dan saling bercanda yang akhirnya membawa kami dalam tidur, tetapi ada teman kami tidurnya amat kurang ia bernama Bang Arum, ia dikarenakan pacarnya yang ada di Kota Palu menelpon bahwa ia kabur dari rumahnya, akhirnya waktu untuk istirahat terbuang untuk Bang Arum, gelisah dan gelisah ia memikirkan pacarnya itu bahkan kamipun dapat merasakan kegelisahan Bang Arum pada malam itu. Waktupun menunjukan pukul 01.15 malam kamipun serentak bangun dari tidur kami, dikarenakan dingin yang amat-amat menusuk tubuh kami dan terlihat bahwa sala satu rekan kami Bang Arum tak tidur akhirnya kamipun membantu untuk menyelesaikan persoalannya walaupun kami hannya mendengar kabar ceritanya. Kami terus saling membagi dengannya hingga iapun berfikir secara provisional. akhirnya pukul 01.45 hujanpun turun mehilangkan sebagian rasa dingin kamipun tertidur hingga tiba pukul 05.30. kamipun bergegas bangun dan memasak untuk makan, minum untuk persiapan perjalanan mendaki kepuncak gunung galang. Pagi yang indah dan sinar mentari yang indah walaupun sesekali harus terhapus karna kabut yang sangat tebal yang membuat kami dingin. Semuanya bersiap, seluruh peralatan yang harus dibawa hanyalah pakaian yang dapat membuat hangat tubuh, air minum untuk setiap orang, parang dan sangkur tak bisa ketinggalan adapun camera harus siap dibawah. setelah siap untuk semua itu kamipun makan untuk mengganjal perut kami untuk menuju puncak gunung galang. Setelah semua terselesaikan sala satu rekan kami memberikan aba-aba untuk kumpul seluruh time, seluruh Time berkumpul dan mengadakan pemeriksaan apa yang harus dibawah setelah semuanya siap tibalah untuk berdoa demi keselamatan Time XPDSI Mapasigma menuju puncak Gunung Galang hingga pulang nantinya.kamipun berangkat dengan semangat 45, ayo kawan bersemangat…………dari delapan (8) Orang Time XPDSI, Bang Arum yang membuka jalan untuk perjalanan pendakian. Jam menunjukkan 8.00 pagi, Perjalanan pendakianpun dimulai, hingga waktu telah menunjukkan pukul 8.30 pagi, kami tetap bersama didalam perjalanan pendakian ini, hutan yang begitu perawan untuk dilewati Time XPDSI ini bahkan hambatan dan halangan babut-kabut yang sangat membuat kami dingin namun semangat untuk menuju puncak gunung galang terus membuat semangat kami ingin secepatnya. tiba waktu menunjukkan pukul 8.45 pagi kami mulai terpisah menjadi 3 kelompok, kelompok ini tetap sama seperti pada pendakian awal naik kegunung galang yang akhirnya membuat perjalanan pendakian kami mulai melambat. Akhirnya kamipun telah berada ditengah-tengah Hutan Bakau yang amat indahnya dan membuat kami terkesimah atas adanya pohon yang tak asing bagi kami yang biasanya pohon bakau ini hanya bisa tumbuh di pantai atau daerah yang berair asin, hingga kamipun istrahat untuk mengagumi keajaiban Alam Hutan Galang ini. Setelah istirahat selama 3 menit kamipun melanjutkan perjalanan pendakian waktupun telah menunjukkan pukul 9.00 pagi hingga waktu menunjukkan pukul 9.15 pagi kami mendapatkan keunikan namun nyata dan sangat indah di Alam ini yaitu Jamur Pohon yang amat besar sejenak kami istirahat untuk melihat dan memuji kebesaran Tuhan yang telah menciptakannya dengan sangat mengagumkan di Hutan yang sangat indah ini. Waktupun berlalu kamipun melanjutkan perjalanan pendakian pada jam 9.30 pagi, dalam perjalanan kamipun kembali terpisah seperti biasanya tinggal Nasril dan Yoghi lah yang menjadi penghubung antara Orang dibelakang dan yang ada didepan ternyata yang tertinggal cukup jauh adalah rekan kami Said dan Bil-lu akhirnya rekan kami Yoghi pun menunggu mereka untuk bersama-sama mereka, jangan sampai tersesat jalan dari orang yang ada didepan, kamipun mengejar mereka yang akhirnya kami bertemu dengan rekan kami Armin dan Jein, Pajrin sikura-kura. Kamipun melambung mereka karena jalan mereka amatlah pelan. bagai kura-kura seperti yang dijuluki oleh Pajrin. Said pun menyusul rekan kami Nasril yang ada didepan setelah Nasril dan Said pun bertemu mereka melanjutkan perjalanan pendakian untk menyusul rekan kami Bang Arum sebagai pembuka jalan untuk menuju puncak gunung galang. Waktupun menunjukkan jam 9.55 pagi, lagi-lagi kami menemukan fenomena Alam yang amat-amat membuat kami terkesima dengan adanya Bunga Kantong Semark, bunga ini yang kami dengar dari berita yang ada diIndonesia bahwa Bunga Kantomg Semark hannya terdapat di dua Daerah pertama irian jaya Puncak Gunung Hima Laya dan Sulawesi Tengah khususnya terdapat pada Kota Kab. Tolitoli, jadi suatu kembanggaan bagi kami ternyata Gunung Galang ini banyak menyimpan keajaiban dan Fenomena yang amat banyak. Tidak jauh dari lokasi itu kamipun menemukan keajaiban lainnya yang konon ceritanya dari Orang –orang terdahulu hingga sekarang digunung Galang ini terdapat Istana Lumut atau para pendaki ramai menyebutbya hutan Lumut kamipun istirahat sejenak untuk melihat dan kagum atas apa yang kita liahat di Gunung ini seperti apa yang telah Penduduk asli Tolitoli ini katakana. Istana Lumut atau yang biasa para pendaki kenal dengan hutan Lumut. Sungguh suatu keajaiban bagi kami dan puji syukur atas apa yang telah Tuhan ia ciptakan. Kitapun melanjutkan perjalanan pendakian pada pukul 10.10 pagi, perjalanan kami semakin seru diperjalanan kami terus bercanda bersama-sama untuk sejenak menghilangkan rasa yang sangat melelahkan bagi Time XPDSI ini namun kami tetap serius dan penuh dengan semangat bantu membantu dalam Time akhirnya tiba pada pukul 10.15 pagi kamipun terpisah seperti biasa rekan kami yang bernama Yoghi Mussa menjadi penghubung antara kelompok yang didepan dan dibelakang, akhirnya nit dan keinginan yang dinanti-nantipun tercapai, Bang Arum, Said dan Nasril Musi menemukan selkter terakhir yang mana penuh dengan Fenomena dan keajaiban Gunung Galang yaitu TUGU Sejarah Kab. Tolitoli sejak zaman Penjajahan Belanda, Jepang, PKI dan Gerombolan. hingga peberontakan, Penghianatan suatu komplotan yang menyebabkan Gugurnya Raja Salumpaga. TUGU ini juga merupakan salah satu Sejarah berdiri pertamanya Sultan Jamalul Alam yang
diteruskan oleh anak satu-satunya bernama Sultan Mirfaka Jamalul Alam hingga menjadi suatu kerajaan yang Rajanya adalah Raja Datu Amas, Raja Donda, Raja Salumpaga, Raja Marahum, Raja Dompa, Raja Buntuna. Akhirnya pada pukul jam 10.30 pagi Yoghi Mussa pun tiba dilokasi yang bersejarah tersebut yaitu TUGU Gunung Galang dengan penuh rasa syukur kepada Allah yang sedalam-dalamnya. yang kemudian jam 10.35 pagi Armin, Jein, Bil-lu dan Pajrin sikura-kura tiba dengan hati yang amat-amat senang dan terharu akhirnya sampailah mereka pada TUGU bersejarah ini. Kamipun lama menikmati indahnya Dipuncak Gunung Galang bersama Tugu Sejarah Kab. Tolitoli, walaupun kabut dingin myelimuti seluruh Time XPDSI namun kami tetap menikmati dan bersyukur kepada Tuhan yang maha esa atas kuasanya kita sampai diPuncak Gunung Galang, sesekali Kabut dingin , Hujan bahkan sekitar 5 menit sinar matahai bersama kami menyinari Puncak Gunung Galang dan Tugu bersejarah itu. Kami tak henti-henti mengambil keajaiban yang ada dipuncak Gunung Galang itu selai Tugu Sejara terdapat pula Bunga Kantong Semark dan Pohon Bakau. Dan ini kami besama selama kami berada dipuncak Gunung Galang pada hari minggu tanggal 29 Januari 2011 bersama Tugu Sejarah. TIME XPDSI MAPASIGAMA GUNUNG GALANG……………………
Sahabat – sahabat Alam… Wahai mentariku bersinarlah seterang-terangnya walaupun apa yang akan menghalangimu terangilah Dunia ini dan sinarilah TUGU sejarah ini……
Hidup dan hidup selalu Mapasigma di Dada kalian, jadikan sejara Mapasigma akan selalu bersinar Harum namanya disetiap Orang yang Cinta akan Alam yang indah.
Rekan – rekan, kawan – kawan dan saudara MAPASIGMA UMADA jaylah dan teruslah lebih bersahabat lagi dengan Alam agar engkau di kenang sepanjang engkau berbuat baik atas Alammu.
Akhirnya waktupun berada pada pukul jam 13.15 siang, dan akmipun meninggalkan Lokasi TUGU tersebut yang berada pada Puncak Gunung Galang dengan penuh rasa haru kamipun kembali ketempat perkemahan kami, target kamipun tercapai dan kini target kami yang kedua yaitu kami harus turun hari ini dan kami harus tiba ditempat perkemahan kami harus tepat pada jam. 14.00 siang, karna lokasi sudah dalam posisi menurun perjalananpun lebih cepat. Bersamaan dengan turunnya kami ditengah perjalanan kabut dingin dan kabut hitampun turun membuat perjalanan kami harus melambat demi keselamatan kami karna penurunan yang sangat berjurang dan terjal. Akhirnya kamipun harus terbagi menjadi tiga kelompok yang ada didepan Bang Arum dan Nasril Ririn, kelompok dua yaitu rekan kami Yoghi Mussa sendiri sebagai penghubung antara rekan yang telah didepan dan dibelakang sedangkan kelompok yang ada dibelakang Bang Armin, Said, Bil-lu, Jein Tarsius dan Pajrin sikura-kura. Kitapun telah berada pada pukul jam 13.30 siang rekan kamipun Yoghi berkumpul dengan kelompok pertama akhirnya diambil suatu keputusan kami bertiga Bang Arum dan Yoghi Mussa harus melanjutkan perjalanan keperkemahan untuk mempersiapkan makanan, memasak untuk keperluan turun nanti. Akhirnya yang tinggal untuk menunggu rekan kami yang masih jauh dibelakang adalah Nasril Ririn, ia harus menunggu rekan kami yang ada dibelakang untuk memberikan petunjuk jalan agar jangan sampai ada yang tersesat, tibanya pukul jam 14.03 siang kamipun langsung membuat api untuk memasak keperluan yang akan dimakan nanti persiapan turun nanti. Jam menunjukan sudah pukul jam 14.15 siang tak ada dalam rencana ternyata kami harus bermalam dikarenakan rekan kami Bang Armin Roboh lagi kamipun saling melihat satu sama lain yang ada dalam fikiran kami kita harus turun karena baju yang kami telah basa semua akhirnya kamipun remuk kami harus bermalam lagi demi rekan kami yang sudah tak mampu ini kamipun membuka persiapan untuk bermalam walaupun harus baju yang basa dipakai untuk sedikit menghangatkan badan. Huajanpun turun dengan deranya sesekali berhenti kabut dinginpun turun silih berganti menemani kami yang ada dalam perkemahan, canda tawapun teriring bersama-sama Time walaupun dingin menyayat sekujur tubuh kami tak pantang menyerah.
Malam semakin larut waktupun telah menunjuk jam 11.30 malam akhirnya kamipun tertidur untuk melajutkat esok pagi perjalanan, hujan dan kabutpun turun silih berganti membuat suasana semakin dingin dan hening namun dibalik keheningan hujan, kabut ada saja yang menemani malam kita yaitu Burung Hantu yang selalu berbunyi didekat perkemahan kita. Tiba pada pukul 3.30 subuh semuanya terbangun karena dingin semakin menembus seluruh selimut kami.
Jampun masi menunjuk pukul 5.30 pagi kitapun bergegas untuk memasak makanan dan air panas untuk membuat kopi, sebagian membereskan keril-keril dan barang-barang yang akan dibawah turun nanti. Akhirnya sinar mentaripun bersinar dipagi hari membuat tenaga kami dan semangat kami serta rasa syukur kepada Allah Tuhan yang esa masih memberikan kita kehidapan dihari ini Senin tanggal 31 Januari 2011. Makan pagi dan minum kopipun telah siap seluruh Time membagi……….
Makanpun telah selesai kami siap untuk persiapan turun, sebelum itu kami membuka perkemahan kami dengan baik diantarnya mengatur berat keril yang akan dibawah turun nanti setelah semuanya siap sejenak kami merasakan pagi yang indah di Gunung Galang itu jam menunjukkan pukul 7.30 pagi kamipun telah siap 100% kamipun berkumpul untuk berdoa menurut kepercayaan masing-masing. Selesai berdoa bersama kitapun berangkat untuk menuruni gunung Galang hujan pun turun mengawali perjalanan kami, keril yang kami bawah semakin berat karenakan basah karna hujan.
Namun kerja sama, semangat tak pernah hilang dari diri kami semua. Semangat……semangat teriakan dari Bang Arum kepada rekan – rekan…………………..
Dan akhirnya kita turun untuk kembali keselkter satu yang berlokasi di Teluk Bone dengan semangat yang ada kitapun saling beriringan menuruni Gunung yang terjal dan berjurang ini pada jam 9.15 pagi kitapun terbagi menjadi tiga kelompok dan yang membuat heran mengherankan tiba-tiba Bang Armin telah didepan jauh meninggalkan kita, ia bersama Bang Arum didepan sebagai pembuka jalan. Pada jam 11.00 siang hujan semakin deras dan membuat jalan semakin licin dan membuat kami banyak yang terjatuh terutamanya Pajing sikura-kura dan Bil-lu, dan akhirnya rekan kami Yoghi Mussa berada paling belakang unutk menemani Pajing dan Bil-lu. Yang menjadi penghubung saat itu adalah Nasril Ririn, Said dan Jein Tarsius. Akhirnya jam 12.30 siang kami tiba diselkter satu yang mana rekan kami Bang Arum dan Bang Armin telah tiba dan menunggu kita yang masih dibelakang.
Dan kitapun sampai diperkampungan Teluk Bone dengan terdapat Papan nama tentang Cagar Alam Gunung Dako.
Kamipun berangkat untuk kembali ke Universitas Madako pada jam 13.30 siang kemudian tiba pada jam 14.00 siang, ditempat Basis terbesar MAPASIGMA Tolitoli dan dari sanalah kami berpisah satu sama lain. Sungguh pejalanan pendakian yang amat menyenangkan disana kita dapatkan ketenangan dan penyatuan bersama Rimba Alam, Hutan Belantara yang terkenal akan kegaiban dan sangat Misterius dikalangan Suku Tolitoli, Dondo dan Orang Pendatang.
Puji dan syukur ku haturkan atas kebesaran Tuhan yang mana telah memberikan kami kesehatan Jasmani dan Rohani dalam XPDSI MASIGMA dan SPAT untuk satu niat dan tujuan yang sama yaitu menemukan TUGU BERSEJARAH diPuncak Gunung Galang Kab. Tolitoli.
Terima kasih atas bantuan dan kerja sama TIME XPDSI Mapasigma dan SPAT
Ketua MAPASIGMA UMADA Kab. Tolitoli ; Bang Adam Lamusu
; Yoghi Mussa
; Nasril Musi
; Pajrin (kura-kura)
; Bil-lu
; Jein Tarsius
X, Ketua Sipala STM 1996-1998 ; Bang Armin
SPAT Kab. Tolitoli ; Bang Arum
Pesan kami atas seluruh Masyarakat yang ada Di Kab. Tolitoli agar tetap menjaga cagar alam Gunung Dako/Galang untuk kita selalu kita lestarikan karna begitu bayak kisah yang terdapat didalamnya, sejarah yang tak pernah berbohong tentang Tugu Gunung Galang bahkan sejara yang berdirinya Kesultanan dan Raja Tolitoli (Raja Datu Amas). Dan terkhusus untuk rekan-rekan, kawan dan seluruh Pencinta Alam yang ada di Indonesia tetaplah bersemangat dan jangan ada kata menyerah untuk hidup yang akan menantang nanti, kita Kekasi Alam lindungi mereka jangan biarkan Punah dan tak terurus……
Ilahi Anta Maqsudi Waridoka Maqlubi A’tini Maha bataka Wama Rifatika…….
Walhamdulillah………….Wasallam………….
Sekian dan Terima kasih………………………………………………………………
Kepada Time XPDSI Galang (MAPASIGMA) Kami sangat berterima kasih atas kerja samanya dalam mencapai Trimulasi Tugu Galang yang konon pada umumnya masyarakat Tolitoli percaya Gunung Galang ini penuh dengan Misteriusnya dan penuh dengan kegaibannya, dan tak kalah seruhnya lagi Gunung Galang ini saksi bisu tentang Sejarah Kesultanan Mirfaka Jamalul Alam, Raja Datu Amas, Raja Marahum, Raja Dondo, Raja Salumpaga, Raja Muhirin, Raja Dompa (Dampal), dan Raja Buntuna (Imbai Yusung). Yang konon selalu dibicarakan masyarakat Suku Tolitoli dan Dondo. ini semuanya dirangkul menjadi kekuatan yang sangat Misterius bagi keturunannya dan pendatang yang ada ditanah Tolitoli ini dan inilah ia bernama Kebesarannya Raja Garang (galang sekarang ini).
Oleh karena itu Sejarah Tolitoli hingga saat ini tidaklah dapat dipahami oleh masyarakat sekarang ini dan pendatang apalagi Orang yang memberontak dan menjajah Kesultanan Tolitoli dan Raja-Raja Tolitoli hingga sekarang ini, dan kami berharap semoga semua ini akan kembali kepada sejarah yang sebenarnya agar sejarah Kesultanan dan Raja-Raja Tolitoli dapat tertulis dalam sejarah Indonesia yang mana memang berjuang untuk mengusir para penjajah Belanda dan Jepang yang ingin merebut kedaulatan RI pada saat itu. Dan kepada Kesultanan dan Raja-Raja yang ada di Indonesia yang khususnya Kesultanan tertua yaitu Kesultanan Ternate dan Sultan Raja Gowa untuk kembali mengadakan renungan ataupun Reuni Kesultanan dan Raja-Raja yang termuat dalam Sejerah Indonesia.
Sekali lagi terima kasih kepada seluruh Time XPDSI GUNUNG GALANG yang dimotori oleh MAPASIGMA UNIVERSITAS MADAKO KAB. TOLITOLI. Dalam pencarian sejarah Misterius Gunung Galang dan Tugu Gunung Galang.
Terimah kasih kepada :
Delapan (8) Orang Time XPDSI TUGU Gunung Galang. Tolitoli, 29 Januari 2011. MAPASIGMA UNIVERSITAS MADAKAO DAN SPAT KAB. TOLITOLI.
1. Bang Arum. S.Pt
2. Armin. S.Pd
3. Said. ST
4. Pajrin (kura-kura). ST
5. Yoghi Saurang. SH
6. Nasril Musi. ST
7. Bil-lu. S.Pi
8. Cristian Jein. ST
Kepada saudaraku se Time XPDSI Gunung Galang tetaplah semagat selalu dalam keinginan dan cita-citamu yang ada dalam dirimu, berjuanglah untuk selalu jadi yang terbaik untuk orang lain dan keluargamu, jadilah kebanggaan bagi orang lain dan keluargamu.
Banggalah atas dirimu kawan berjuanglah untuk Bangsa dan Negaramu serta tanah lahirmu agar kelak engkau akan dipuji dan dipuja namamu sepanjang massa duniamu oleh mereka yang telah berjuang untuk kita hidup dan makan, minum yang sangat enak dimana pejuang kita tak dapatkan dimassa perjuangan mereka,
Hiduplah untuk suatu tujuan yang berguna untuk orang lain agar kelak anak cucumu tak serakah untuk menguasai Hak dan milik orang lain. Ingat saudara masih banyak yang belum kita ketahui tentang keindahan dan sejarah yang ada diNegeri ini khususnya Daerah Kab. Tolitoli olah karena itu kami mengajak saudara untuk bergabung dalam Time XPDSI Mapasigma Umada Tolitoli dalam rangka memperjuangkan Hak kemerdekaan yang telah Pejuang-pejuang kita ambil dari tangan-tangan Negara Penjajah dan tangan-tangan Pemberontak dalam negeri kita. Suarakan yang lantang atas nama Tuhanmu………mari berjuang untuk bersama-sama kita menuju yang terbaik bagi orang lain dalam pepatah orang yang berilmu tinggi adalah : “. Ambil yang Jernih Simpan yang Keruh .” kita semua bersaudara mari kita kubur kesalapahaman diantara kita, luka lama tak perlu kita buka kembali marihlah bersatu untuk pembangunan Daerah kita ini jadikan Daerah kita terkenal dengan keindahan panorama alam budayanya khas Tolitoli dan Dondo yang mulai punah dari kalangan kita sendiri. Seperti yang anda liahat pada gambar, inilah suatu fenomena dan keajaiban yang terdapat digunung Galang. Tugu sejarah dan dan Kantong semar dan bahkan dipunak Gunung Galang terdapat Hutan Bakau dan istana lumut yang konon masyarakat dulu selalu mengatakan kepada pendaki-pendaki yang akan kegunung Galang, yang mana Panorama Alam ini dan Prasejarah Tugu Tolitoli hannya terdapat di Daerah Kab. Tolitoli berlokasi Dipuncak Gunung Galang.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar