Jumat, 12 Oktober 2012

Tipe-tipe hutan di Taman Nasional Lore Lindu


Tipe hutan dan vegetasi sangat bergantung pada faktor lingkungan, seperti ketinggian, temperatur, curah hujan, drainase, dan kondisi-kondisi tanah. Pembatasan tipe-tipe yang ada dapat menjadi sulit karena transisi-transisi ini tidak terlihat dengan kasat mata. Selain itu, interaksi antara faktor-faktor lingkungan dapat menciptakan variasi-variasi yang besar pada batas-batas penyebaran tipe–tipe tersebut.

Karena kurangnya informasi terpercaya yang tersedia saat ini tentang komposisi spesies dan faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi distribusi tipe-tipe vegetasi dalam wilayah TN. Lore Lindu, sistem klasifikasi sederhana tetapi cukup memadai dikembangkan sampai sistem yang lebih disempurnakan dan detail dapat dibuat berdasarkan informasi yang utuh. Sistem taksonomi asal untuk zona-zona tinggi yang diajukan oleh van Steenis (1950b) memberikan titik awal dan menjadi dasar penelitian yang dilakukan oleh Wirawan (1981).

Sembilan tipe vegetasi utama berikut, dikenal dalam wilayah TNLL, banyak berisi sub-divisi lebih lanjut:
Rawa – wilayah-wilayah tidak terairi dengan baik pada berbagai tipe tanah dan pada beberapa ketinggian;
Hutan kerangas – hutan kering musiman pada pojok baratlaut TNLL pada ketinggian rendah (300-700 m dpl);
Dataran rendah – hutan yang terairi baik di sekitar batas-batas dari TNLL di bawah 900 m dpl;
Pegunungan rendah – hutan antara 900-1.500 m dpl, pada wilayah yang terairi baik sampai tanah yang lembab;
Pegunungan – hutan antara 1.300-1.800 m dpl;
Pegunungan tinggi – hutan di atas 1.700 m dpl;
Hutan semak belukar – hutan yang terhalang pada tanah kering dengan akumulasi humus yang signifikan, terdapat pada beberapa ketinggian tetapi seringkali berada di atas ketinggian 1.800 m dpl;
Hutan awan – hutan basah terhalang di atas 1.900 m dpl;
Anthropogenik – variasi jenis yang luas, dari hutan-hutan tua sekunder, biasanya di bawah 1.500 m dpl, untuk membuka padang rumput.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar