Selasa, 09 Oktober 2012

Kita Explore Taman Nasional Lore Lindu Yuk!


Taman Nasional Lore Lindu dapat dikunjungi melalui beberapa tempat diantaranya Kamarora [50 kilometer dari Palu], Wuasa [100 kilometer dari Palu], Besoa [150 kilometer dari Palu dan Kulawi [80 kilometer dari Palu]. Alternatif akomodasi adalah di Desa Wuasa, terdapat penginapan dengan rate antara Rp. 100.000,- hingga Rp. 200.000,- yaitu Sendy dan Monalisa. Selain itu ada juga penginapan di Tomado, Kulawi, Doda, Tuare dan Gintu.

Jika sudah di dalam kawasan Taman Nasional Lore Lindu, trekking dapat dilakukan, baik dengan berjalan kaki maupun dengan menaiki kuda, selama satu sampai dengan tiga hari. Beberapa contoh rute trekking yang dapat dilakukan dan lamanya waktu tempuh antara lain: Sidaunta – Daratan Lindu [6 jam], Gimpu – Moa [7 jam] Tuare – Moa [6 jam], Moa – Gimpu [7 jam]. Lama waktu tempuh tersebut jika dilakukan dengan berjalan kaki. Dan masih banyak sekali rute-rute lain yang bisa menjadi pilihan.

Di sekitar Taman Nasional Lore Lindu, terdapat setidaknya dua etnis yaitu etnis Lore dan etnis Kulawi. Jika saat panen tiba, atau ada sebuah pesta perkawinan, kita dapat menyaksikan tarian Moraego. Moraego dapat dijumpai di desa Kulawi, Doda di Lembah Besoa dan desa Gintu di Lembah Bada. Dibawakan oleh 6 orang perempuan dan 6 orang laki-laki yang membentuk lingkaran dan saling berhadapan.

Hal lain yang menarik dari masyarakat di sekitar Taman Nasional Lore Lindu adalah pakaian atau kain yang terbuat dari kulit kayu. Di Lembah Napu dan Besoa, kain ini disebut dengan Inodo. Di Bada disebut Ranta. Di Kulawi dan Pipikoro disebut Kumpe. Meski sudah tak sebanyak dulu, tetapi beberapa perempuan masih mengenakan rok yang terbuat dari kain kulit kayu tersebut. Juga penutup kepala untuk pria dewasa.

Di dalam kawasan Taman Nasional Lore Lindu terdapat Danau Lindu, berjarak sekitar 63 kilometer dari Palu ke arah selatan. Danau Lindu seluas 3.200 hektar dan berada 1.000 meter di atas permukaan air laut ini terbentuk dari proses tektonik. Berbentuk rawa-rawa yang luas, berbagai macam satwa dapat kita temui di Danau Lindu seperti Anoa, Tarsius, Monyet Hitam Sulawesi, Elang, Kelelawar dan Elang Laut. Di tengah Danau Lindu terdapat sebuah pulau seluas 5 hektar dan terdapat sebuah kuburan.

Sekitar 50 kilometer ke arah selatan Kota Palu, terdapat Bumi Perkemahan Saluki, di mana terdapat sarang burung Maleo. Kapasitas pengunjung bumi perkemahan ini sekitar 500 orang. selain burung Maleo, kita juga bisa menjumpai burung Merpati Hitam Sulawesi, Raja Udang Merah Sulawesi, Cekakak Hutan, Tungging Hijau, Dederuk Merah, Pergam Putih dan Rangkong Sulawesi.

Di Lembah Napu, Besoa dan Lembah Bada, masih di dalam Taman Nasional Lore Lindu, terdapat berbagai peninggalan jaman megalitikum. Berbentuk monumen batu, situs megalit ini diperkirakan sudah ada sejak 3.000 tahun SM. Selain situs megalit, di Lembah Napu kita dapat menjumpai banyak spesies burung seperti mandar muka biru, elang, peragam putih dan kipasan Sulawesi.

Lalu, apa saja flora dan fauna khas Taman Nasional Lore Lindu? Di deretan daftar flora ada rotan, pohon ara, aren, kayu damar dan 88 jenis anggrek. Untuk fauna, berbagai macam hewan dapat kita jumpai seperti babi rusa, kera hantu, burung maleo dan 267 spesies burung lainnya, 24 spesies reptil, penyu, dan 21 spesies amphibi. Taman Nasional Lore Lindu menjadi tempat yang sering digunakan sebagai pengamatan burung yaitu di kawasan Danau Tambing dan Lembah Napu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar