Jumat, 12 Oktober 2012

KAJIAN PEMANFAATAN ZONA PANYANGGA TAMAN NASIONAL LORE LINDU UNTUK PENINGKATAN KETAHANAN PANGAN MASYARAKAT



Ketahanan pangan merupakan salah satu masalah yang menjadi prioritas akhir-akhir ini. Pertambahan penduduk yang tidak disertai peningkatan produksi pangan, menurunnya daya beli masyarakat, aksesibilitas yang terbatas dan perubahan iklim merupakan beberapa faktor penyebab menurunnya tingkat ketahanan pangan atau dengan kata lain terjadi rawan pangan. Hutan merupakan sumber keanekaragaman hayati yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk keperluan sehari-hari termasuk kebutuhan pangan. Adanya pemanfaatan keanekaragaman hayati di kawasan daerah penyangga Taman Nasional Lore Lindu (TNLL) sebagai sumber pangan merupakan salah satu alternatif pemecahan masalah rawan pangan, terutama terjadi pada kelompok masyarakat yang hidup di dekat kawasan hutan. Untuk mengurangi tekanan terhadap eksploitasi kawasan hutan di TNLL, perbaikan kawasan daerah penyangga lebih ditingkatkan sehingga masyarakat sekitar kawasan lebih menitik beratkan pemanfaatan di daerah penyangga, bukan pada kawasan di dalam TNLL. Dengan memperhatikan hal tersebut diatas maka dipandang perlu untuk melakukan enelitian dengan judul "Kajian pemanfaatan zona panyangga Taman Nasional Lore Lindu untuk peningkatan ketahanan pangan masyarakat".
Penelitian akan dilaksanakan pada Bulan Januari sid Desember 2010. Lokasi penelitian di kawasan daerah penyangga TNLL. Peneltian dilakukan dengan menginventarisir tumbuhan dan satwa hutan yang dijadikan sumber pangan dengan melakukan wawancara dan penyebaran kuisioner. Berdasar hasil wawancara, dilakukan pendugaan potensi tumbuhan dan satwa sebagai sumber pangan. Untuk pendugaan potensi sumberdaya tumbuhan dilakukan dengan menggunakan metode kuadrat. Untuk pendugaan potensi satwa sebagai sumber pangan dilakukan dengan menggunakan beberapa metode yaitu metode transek untuk serangga, reptilia dan mamalia, metode track count untuk mamalia, metode IPA untuk burung dan metode concentration count untuk satwa yang hidup berkelompok.
Hasil penelitian menunjukkan tumbuhan hutan di daerah penyangga TNLL yang berlokasi di Desa Anca dan Tomado yang dimanfaatkan masyarakat sebanyak 60 jenis, sedangkan untuk satwa yang dimanfaatkan sebanyak 39 jenis. Hasil analisis vegetasi menyatakan bahwa tumbuhan penyusun hutan di kawasan daerah penyangga TNLL yang berlokasi di Desa Tomado terdiri atas semai sebanyak 10 jenis, pancang sebanyak 9 jenis, tiang sebanyak 10 jenis dan pohon sebanyak 16 jenis, sementara di Desa Anca terdiri atas semai sebanyak 24 jenis, pancang sebanyak 24 jenis, tiang sebanyak 21 jenis dan pohon sebanyak 41 jenis. Hasil pengamatan terhadap keanekaragaman jenis burung menyatakan bahwa secara keseluruhan dapat diidentifikasi 52 jenis burung dengan status 8 spesies (15,38%) termasuk dalam kelompok dilindungi, dan 44 spesies (84,61 %). Hasil nilai indeks keanekaragaman jenis burung di Desa Tomado sebesar 2,94 sedangkan untuk Desa Anca sebesar 2,93.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar