Senin, 06 Mei 2013
Geso-geso: Musik Eksotik Tau Taa Wana
Musik ibarat lukisan, ia melukiskan jiwa dan perasaan orang yang memainkannya. Ia bisa bercerita tentang alam, cinta, kerinduan bahkan duka cita. Hal ini berlaku pula bagi Tau Taa Wana, salah satu komunitas adat di Sulawesi Tengah yang mendiami kawasan pegunungan Balingara. Musik adalah keseharian mereka, saat acara ritual panen, ritual pengobatan, duka hingga saat melepas penat di tengah ladang, musik selalu menyertai di tiap denyut kehidupan Tau Taa Wana.
Setidaknya demikian gambaran yang saya peroleh saat mengunjungi pemukiman mereka, Tak heran bila di komunitas ini kita bisa menjumpai beragam jenis alat musik tradisional, satu diantaranya adalah Geso-geso, alat musik gesek sejenis biola ini mampu menghasilkan kombinasi nada yang sangat indah. Alunan nada mendayu-dayu yang dihasilkan alat ini sangat eksotik dan bernuansa ritual, sehingga mampu membuat terhanyut perasaan orang yang mendengarnya.
Selain nada yang dikeluarkannya, bentuk alat musik ini juga sangat unik. Geso-geso terbuat dari kayu khusus yang kuat dan keras, ditambah tempurung yang dilapisi dengan kulit binatang sebagai membran pengeras bunyi menjadikan bentuk alat musik ini sangat estetis, alat geseknya terbuat dari serat kayu atau ijuk yang diikatkan pada sebilah kayu atau rotan. Karenanya, bagi saya selain sebagai alat musik geso juga berpotensi dijadikan sebagai souvenir atau pajangan.
Alat musik ini, selain dimainkan secara solo juga dapat dimainkan secara bersama (orchestra) dengan alat music lainnya, bahkan untuk kebutuhan pementasan yang menggunakan soundsistem bervoltase besar ia bisa dilengkapi dengan spul yang dilekatkan pada pada batang utama untuk dihubungkan dengan amplifier.
Pada kesempatan berkunjung Desember tahun lalu, saya bersyukur bisa bertemu dengan Apa Ijeng, salah seorang yang mahir dalam memainkan gesso, tak hanya itu ia juga dikenal sebagai salah satu pembuat gesso terbaik di komunitasnya, isterinya (Indo Ijeng) juga dikenal terampil memainkan berbagai alat musik tradisi termasuk geso. Mendengarkannya memainkan gesso dengan penuh perasaan adalah suatu moment yang sangat istimewa.
Keterampilan istimewa yang dimiliknya, memainkan sekaligus memproduksi gesso berkualitas merupakan sebuah keahilan yang mulai langka, karenanya ia terus berupaya untuk melestarikan dan mengembangkan seni tradisi dengan mengajarkan cara memainkan sekaligus memproduksi alatnya kepada generasi muda, kecintaannya yang begitu besar terhadap pelestarian seni tradisi pula yang membuat, ia kerap harus meninggalkan kampungnya untuk mementaskan pertunjukan seni tradisi Tau Taa Wana di berbagai event.
Saat menemuinya di pondoknya di tengah ladang, terlihat beberapa geso-geso tergantung di dinding, baginya geso-geso dan alat musik tradisi adalah bagian dari kebudayaan Tau Taa Wana yang mesti diwariskan kepada anak cucu, identitas budaya dan kehidupan tau Taa Wana yang hidup harmoni dengan alam. Semoga geso akan terus mengumandangkan senandung kadamaian dan harmoni kehidupan mereka sepanjang zaman.
http://edywicaksono.info/index.php?option=com_content&view=article&id=75:geso-geso-musik-eksotik-tau-taa-wana&catid=36:feature&Itemid=55
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar